MAD NOT ALWAYS BAD

Orang
bilang, remaja itu makhluk labil. Bentar ketawa, bentar lagi udah nangis-nagis,
bentar masi becanda, ga lama kemudian bisa udah berantem dan nagmuk-ngamuk. Ini
bukan berarti remaja dan anak muda kayak kita ini mengidap gangguan jiwa. Tapi,
memang itulah salah satu fase dalam hidup kebanykan orang saat memasuki
masa-masa usia remaja kaya kita. Ada banyak banget faktor penyebab hal ini,
mulai dari perkembangan tubuh kita, hormone dalam tubuh, hingga pergaulan,
psikologi, dsb. Dan tenang. Semua remaja pun pada dasarnya mengalaminya kok.
Namun,
meski itu wajar, bukan berarti kita lalu biarin aja sifat naik turun itu ada
dalam diri kita. Justru, dimasa remaja ini, kita belajar agar bisa ngendaliin
emosi tersebut. Faktanya nih, gak sedikit orang yang gagal belajar sehingga
sampe tua pun, ia tetap emosian, labil, dsb. Artinya, jangan anggap kalo
seiring bertambah usia, emosi labil itu pasti akan ilang dengan sendirinya.
Why
We Mad ???
Kenapa
she kita marah? Banyak alasannya. Tapi, menurut psikologi, ada dua sebab
utamanya. Pertama, karena pribadi orangnya. Pribadi yang cepat dan suka marah
biasanya berego gede, gak suka kalah dan kurang pinter mengelola frustrasi.
Dua, orang marah karena melihat situasi yang gak mendukungnya. Saat pingin buru-buru,
semua malah serba lemot. Saat kita terpojok oleh pernyataan seseorang, eh teman
kita justru mendukung orang itu. Marah dehhh.
Mad
Not Always Bad. How???
Marah
memang sering dianggap sebagai sesuatu yang negative. Tapi, ternyata Alkitab
nggak sapakat dengan hal itu loh. Efesus 4 :26-27 mengatakan, kita boleh marah,
tapi jangan sampe hal itu bikin kita jatuh dalam dosa karena marah bisa jadi
celah buat iblis. Faktanya, ada banyak tokoh Alkitab yang pernah amrah dan hal
itu nggak dipandang Tuhan sebagai dosa. Beberapa kali Musa marah (saat melihat
bangsa Israel menyembah anak lembu emas, misalnya), tapi ia nggak dianggap
berdosa karenanya. Bahkan saat Musa memukul batu yang mengeluarkan air dan hal
itu gak berkenan di mata Tuhan, perhatikan kalo bukan kemarahan Musa, tapi
ketidaktaatannya (disuruh ngomong ke batu doing, bukan memukulnya) itulah yang
bikin Tuhan gak suka. Bahkan papi-J sendiri pernah marah. Lalu, gimana marah
yang baik itu? FirTu banyak kasi tipsnya.
Jangan
cepat marah (Yak 1:19)
Jangan
lama-lama kalo marah (Ef 4:26)
Jangan
marah karena iri (Mzm 37:1)
Jangan
sampe marah itu melukai orang lain, dirimu atau Tuhan.
God
bless J
-Spirit
Master the Anger-
Posting Komentar